BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia telah
mencapai puncaknya dengan pengucapan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia
oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945. Indonesia adalah Negara yang baru
lahir sehingga masih rentan dengan penjajahan bangsa asing maupun pemberontakan
bangsa sendiri. Agar kemerdekaan bangsa Indonesia bisa bertahan, maka
diperlukan suatu pemerintahan yang kokoh yang mencerminkan jiwa, kepribadian
bangsa Indonesia.
Maka dengan
proklamasi kemerdekaan yang dinyatakan pada tanggal 17 Agustus 1945,
terbentuklah Negara Indonesia. Metamorfosis bentuk pemerintahan sejak Indonesia
merdeka telah mencapai paripurna yang ditetapkan bentuk Negara dan sistem
pemerintahan Indonesia. Mengacu pada UUD 1945, dapat diketahui bahwa Negara
Indonesia adalah Negara kesatuan yang berbentuk Republik dengan kedaulatan
berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD 1945. Hal ini sebagaimana
tertera dalam UUD 1945 pasal I ayat 1 dan 2.
B.
Rumusan Masalah
Dalam makalah ini hanya meneliti tentang hubungan antara berbagai peristiwa
budaya diseputar proklamasi Indonesia
C. Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana hubungan antara berbagai peristiwa budaya diseputar proklamasi
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Perubahan Sosial merupakan bagian dari perubahan
kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yaitu bahasa,
sistem pengetahuan, sistem organisasi sosial, sistem teknologi, sistem mata
pencaharian, sistem religi dan sistem kesenian. Pada hakekatnya antara
perubahan sosial dan perubahan budaya itu melekat dan satu sama lainnya saling
berkaitan.
Hubungan antara perubahan sosial dengan perubahan budaya
yaitu bahwa perubahan sosial dapat memberikan perubahan budaya, namun perubahan
budaya belum tentu memberikan perubahan sosial, namun keduannya dapat saling
mempengaruhi.
Kingsley Davis mengemukakan bahwa perubahan sosial
merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan kebudayan mencakup semua
bagian yaitu kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dst, bahkan
perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan-aturan organisasi sosial.
Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas dari pada ruang lingkup perubahan
sosial.
B.
Hubungan Antara Berbagai Peristiwa Budaya diseputar
Proklamasi Indonesia
Pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia, banyak terjadi
perubahan sosial budaya yang ada di dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada
khususnya. Dikarenakan sebelum kemerdekaan di proklamirkan, di dalam kehidupan
bangsa Indonesia ini telah terjadi diskriminasi rasial dengan membagi
kelas-kelas masyarakat. Yang mana masyarakat di Indonesia sebelum kemerdekaan
di dominasi oleh warga Eropa dan Jepang, sehingga warga pribumi hanyalah
masyarakat rendahan yang kebanyakan hanya menjadi budak dari bangsawan atau
penguasa.
Tetapi setelah 17 agustus 1945 segala bentuk diskriminasi
rasial dihapuskan dari bumi bangsa Indonesia dan semua warga negara Indonesia
dinyatakan memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam segala bidang.
Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang telah dicanangkan
sejak awal adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan adanya landasan itulah
yang menjadikan misi utama yaitu menitik beratkan pembangunan awal dibidang
pendidikan yang mana telah di pelopori oleh Ki Hajar Dewantara yang mana di
cetuskan menjadi Bapak pendidikan yang juga menjabat sebagai menteri pendidikan
pada masa pasca kemerdekaan 1945.
Melalui media pendidikan tersebut, menjadikan banyaknya
perubahan-perubahan yang terjadi di berbagai sektor kehidupan terutama di
bidang sosial dan budaya. Ini merupakan sebuah wujud dari langkah awal
masyarakat Indonesia untuk mampu mencapai suatu pembangunan setelah sekian lama
dijajah oleh bangsa lain. Pendidikan pada saat itu menjadi prioritas utama yang
dianggap mampu memberikan kemajuan untuk menghasilkan kader-kader bangsa yang
berintelektual demi membangun Indonesia.
Dilihat dari perkembangannya, perubahan-perubahan yang
terjadi cukup signifikan. Pola pikir masyarakat mulai berubah karena adanya
keinginan untuk merubah kehidupan sehingga lebih maju.
Pergantian sistem pemerintahan dari waktu ke waktu di
Indonesia dari sistem pemerintahan demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin,
orde lama, orde baru hingga masa reformasi memberikan pengaruh terhadap
perkemabangan perubahan sosial budaya yang terjadi di Indonesia. Penyesuaian
terhadap sistem tersebutlah yang mengakibatkan masyarakat melakukan
perubahan-perubahan.
Setelah pencetusan kemerdekaan yang dilakukan oleh
Indonesia, keberadaan dari Negara Indonesia lambat laun diakui oleh
Negara-negara lain di dunia. Mereka memberikan partisipasi dengan menyatakan
akan pengakuan dengan keberadaan Negara Indonesia. Ini menjadikan adanya
peningkatan akan kontak terhadap masyarakat lain dan budaya lain yang mampu
mempererat tali persaudaraan. Keterbatasan kontak masyarakat Indonesia dengan
masyarakat yang lain saat sebelum kemerdekaan, kini tidak lagi ada
keterbatasan.
Media informasi untuk menyebarkan berita-berita mengenai
kemerdekaan Indonesiapun telah mengalami banyak perkembangan. Dari media
informasi elektronik (radio, televisi) maupun media cetak (Koran, majalah,
selebaran, poster,dsb) telah lebih bebas untuk menyebarkan berita kemerdekaan
sehingga mampu dicapai keseluruh pelosok masyarakat Indonesia walaupun memang
masih terlampau sangat minim sekali. Interaksi-interaksi yang terjadi
dengan kebudayaan masyarakat lain dapat memberikan pengaruh bagi suatu
masyarakat yang menjalin interaksi tersebut. Banyak reaksi dari masyarakat dari
adanya interaksi tersebut, ada yang menolak dan akhirnya melakukan perlawanan,
ada yang menyeleksinya terlebih dahulu yang kemudian menyerap unsur-unsur
budaya yang sesuai.
Dengan terbebasnya Indonesia dari penjajahan asing, juga
memberikan kebebasan yang lebih leluasan kepada rakyat Indonesia yang ditindas.
Rakyat yang sebelumnya dipekerjakan rodi untuk kepentingan pemerintahan asing,
kini dapat memulai hidupnya lebih baik lagi. Mereka tidak perlu lagi bekerja
dengan terpaksa. Rakyat dapat kembali bekerja di sektor masing-masing seperti
yang awalnya menjadi petani, pedagang. Dan dengan hasil dari pertanian
tersebut, masyarakat dapat menjualnya dipasar tanpa harus membayarkan pajak
terlebih dahulu kepada pihak asing.
Keadaan yang ada di Indonesia juga tampak lebih aman
daripada sebelum kemerdekaan dicetuskan, walaupun memang masih banyak
pemberontakan dan penindasan yang dilakukan oleh asing terhadap rakyat
Indonesia kerena memang masih adanya pengaruh asing. Dengan keadaan Indonesia
yang lebih aman dari sebelum kemerdekaan, memberikan pengaruh positif bagi
masyarakat Indonesia yaitu untuk melakukan perubahan sosial budaya dengan lebih
leluasa dan terbebas dari asing. Rakyat Indonesia yang tadinya dipekerjakan
paksa oleh penjajah, kini menjadi berani untuk melakukan perlawanan demi
memperjuangkan haknya karena Indonesia telah merdeka sehingga rakyat Indonesia
dapat melakukan perubahan keadaan dirinya sehingga lebih sejahtera.
Selain itu, dengan adanya peraturan-peraturan dan dasar
yang dimiliki Indonesia, membuat kehidupan rakyat Indonesia lebih teratur karena
terdapat nilai-nilai dan norma-norma yang terkandung di dalamnya.
Peraturan-peraturan yang dibuat pemerintah tersebut,mampu menertibkan
masyarakat untuk lebih teratur dalam menjalankan kehidupannya agar tidak
menyimpang dari nilai-nilai dan norma-norma yang ada di dalam masyarakat..
Hal-hal tersebut di atas adalah perubahan-perubahan
sosial budaya saat setelah proklamasi. Perubahan-perubahan sosial pasca
proklamasi dalam jangka panjang yaitu perubahan sosial budaya yang terjadi
hingga saat ini yaitu perubahan-perubahan sosial budaya akibat adanya
westernisasi, modernisasi, dan globalisasi. Westernisasi adalah suatu proses
peniruan oleh masyarakat atau negara tentang kebudayaan dari budaya-budaya
barat yang dianggap lebih baik dari kebudayaan negara sendiri atau westernisasi
adalah arus besar dalam dimensi politik, sosial, budaya, pengetahuan dan seni
untuk mengubah karakter kehidupan bangsa-bangsa di sunia secara umum dan
negara-negara islam khususnya menjadi paham-paham barat.
Hal lain yang mempengaruhi adanya perubahan sosial budaya
yaitu modernisasi. Modernisasi adalah suatu proses trasformasi dari suatu
perubahan kearah yang lebih maju atau meningkat dalam berbagai aspek dalam
kehidupan masyarakat. Gejala modernisasi biasanya terjadi pada bidang IPTEK,
politik dan ideologi, ekonomi, agama, budaya, dan sosial. Contoh dari
modernisasi adalah perubahan sistem pendidikan, terdesaknya budaya tradisional
karena masuknya budaya luar sehingga budaya asli menjadi semakin pudar,
munculnya kelompok-kelompok baru dalam masyarakat, dsb.
Globalisasi juga mengakibatkan adanya perubahan sosial
budaya dalam masyarakat Indonesia pasca proklamasi dalam jangka panjang.
Globalisasi adalah karakteristik hubungan antara penduduk bumi yang melampaui
batas-batas konvensional seperti bangsa dan negara. Globalisasi ditandai dengan
dominasi perdagangan kaum muslim di Asia Afrika dan juga menyebarkan
nilai-nilai agama, sosial, budaya dll yang kini telah dilakukan oleh seluruh
negara di dunia, ditandai dengan ekplorasi dunia secara besar-besaran oleh
bangsa Eropa didukung dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan
keterkaitan antar bangsa dunia. Contohnya yaitu perdagangan global yang
dilakukan oleh masyarakat dunia tanpa adanya batasan sehingga menimbulkan suatu
persaingan-persaingan antara perdagangan dalam negeri dengan perdagangan luar
negeri yang masuk ke suatu negara. Hal ini mengakibatkan masyarakat Indonesia
harus berjuang keras dalam bersaing dengan masyarakat dunia dan masyarakat
Indonesia juga harus mampu menjaga akan budaya-budaya Indonesia yang
tradisionil agar tidak hilang karena adanya globalisasi yang masuk ke
indonesia.
Sesungguhnya banyak hal yang ditimbulkan dari hal terebut
di atas yang mempengaruhi akan perkembangan sosial budaya di Indonesia
baikmdampak positif maupun dampak negatifnya. Dampak Negatif dari adanya
westernisasi, pembangunan, modernisasi dan globalisasi antara lain yaitu:
- Adanya Urbanisasi yaitu dengan adanya daya tarik ekonomi, daya tarik sosial, daya tarik pendidikan, daya tarik budaya membuat masyarakat melakukan urbanisasi yang menimbulkan munculnya berbagai permasalahan baru seperti banyaknya pengangguran, berkurangnya penduduk desa, banyak sawah yang tidak terurus, hasil panen menurun, tingkat kesejahteraan menrun, dsb.
- Kesenjangan Sosial Ekonomi yaitu terjadi karena kurang adanya kesempatan untuk memperoleh sumber pendapatan, kesempatan kerja dan usaha serta kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan sehingga terjadilah kesenjangan sosial ekonomi. Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
- Pencemaran Lingkungan Alam. Contohnya yaitu dengan adanya industri, terkadang limbahnya tidak diolah sehingga pencemaran lingkungan terjadi yang membahayakan keadaan alam sekitar. Selain itu seperti penggunaan pupuk kimia oleh petani yangsecara terus menerus dapat mengakibatkan kerusakan struktur tanah.
- Kriminalitas. Adanya masalah-masalah sosial yang timbulkan dapat menyebabkan atau memicu kriminalitas. Tekanan sosial dalam proses modernisasi yang semakin berat seperti sikap hedonisme mendorong orang untuk mencari jalan pintas dengan melakukan tindakan kriminal.
- Lunturnya eksistensi Jati Diri Bangsa. Berkembangnya teknologi informasi melalui situs internet membuat seluruh warga di dunia dapat menikmati informasi den.gan mudah tanpa dapat dikontrol oleh negara. Kebudayaan lokal juga mulai tergeser dengan masuknya budaya asing.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Hubungan antara perubahan sosial dengan perubahan budaya
yaitu bahwa perubahan sosial dapat memberikan perubahan budaya, namun perubahan
budaya belum tentu memberikan perubahan sosial, namun keduannya dapat saling
mempengaruhi.
Kingsley Davis mengemukakan bahwa perubahan sosial
merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan kebudayan mencakup semua
bagian yaitu kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dst, bahkan
perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan-aturan organisasi sosial.
Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas dari pada ruang lingkup perubahan
sosial.
B.
Saran
Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu
kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan
kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak
dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam kehidupannya tidak mungkin tidak
berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan
menggunakan kebudayaan, bahkan kadang kala disadari atau tidak manusia merusak
kebudayaan.
Maka dari itu, sebagai manusia yang berbudaya kita
harusnya mampu untuk terus dan tetap berbudaya sebagaimana hakikat kita sebagai
manusia
No comments:
Post a Comment